Informasi Masjid
- Alamat Komplek P & K Dan Pemda, Jl. Talasalapang Blok H No.1, Gn. Sari, Kec. Rappocini, Kota Makassar, Sulawesi Selatan 90221
- Pengurus Samsuddin
- Deskripsi Pembangunan Masjid Mardhiyyah berawal dari sebuah masjid yang beralaskan tanah merah dan berdinfing bambu, di sudut halaman rumah tokoh masyarakat yang bernama H. Mirdin Kasim. Sebagai tanda bangunan yang beralas tanah merah dan bambu itu sebuah masjid maka seorang pemuda yang bernama Muktadir Gasba melakukan adzan magrib. Kondisi masjid seperti ini 3 (tiga) tahun lamanya dimulai 1980 – 1983 masyarakat RW. 04, RW 05 dan 06 beribadah di masjid ini. Pada bulan Desember 1983, sejumlah tokoh masyarakat yang dipimpin H. Mirdin Kasim dan Gasing Dg Kulle berinsiatif membangun masjid dengan bangunan permanen. Lokasi masjid pun bergeser ke arah depan atau kearah utara dan berjarak sekitar 20 meter, karena pengurus masjid saat itu ada yang berprofesi sebagai karyawan Dinas Pekerjaan Umum maka bentuk atap dan dinding yang di dominasi jendela, design ini di samakan masjid yang ada di Dinas Pekerjaan Umum. Logo Masjid Mardhiyyah berupa masjid beratapkan segi tiga dan menara berada sebelah kanan masjid. Dalam Islam, segitiga tidak memiliki makna khusus yang bersumber langsung dari Al-Qur'an atau assunah. Namun, dalam berbagai konteks budaya dan filosofi Islam, bentuk segitiga dapat diartikan secara simbolis sebagai berikut: 1. Simbol Tauhid (Keimanan kepada Allah yang Esa) Segitiga dapat melambangkan konsep tauhid, yaitu keyakinan bahwa Allah adalah satu dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Dalam beberapa interpretasi, tiga sisi segitiga bisa dikaitkan dengan aspek kehidupan manusia dalam Islam: iman, ilmu, dan amal—tiga hal yang harus seimbang dalam menjalani kehidupan. 2. Tiga Pilar Utama Islam Segitiga bisa mencerminkan tiga aspek penting dalam Islam, seperti: Islam (syariat dan ibadah) Iman (keyakinan kepada Allah dan rukun iman) Ihsan (berbuat baik dengan kesadaran bahwa Allah selalu melihat) Ketiga unsur ini disebut dalam hadis Jibril yang menjelaskan fondasi agama Islam. 3. Lambang Keseimbangan Hidup Dalam ajaran Islam, manusia diajarkan untuk menjaga keseimbangan dalam kehidupan dunia dan akhirat. Tiga sisi segitiga bisa melambangkan hubungan manusia dengan Allah (hablum minallah), hubungan dengan sesama manusia (hablum minannas), dan hubungan dengan diri sendiri (mujahadah an-nafs). 4. Makna dalam Arsitektur Islam Dalam arsitektur Islam, bentuk segitiga sering digunakan dalam pola geometris Islami yang melambangkan keteraturan dan keseimbangan. Beberapa kubah dan menara masjid juga memiliki elemen segitiga dalam desainnya. Meskipun tidak ada makna khusus yang ditetapkan dalam Islam mengenai segitiga, simbol ini bisa diinterpretasikan dalam berbagai aspek kehidupan keislaman yang berhubungan dengan tauhid, keseimbangan, dan keindahan. Sumber pendanaan dari sumbangan swadaya murni dari jamaah masjid Mardhiyyah dan masyarakat di sekitar masjid. Lebih dari (30) tiga puluh tahun atau sejak 1980 dengan ukuran 385 m2 selama ini madjid berdiri kokoh dan indah, selama itu pula masjid mardhiyyah mengalami kerapuhan dan di sisi lain jalan di sekiling masjid ditinggikan, hal ini bisa diduga air masuk ke dalam masjid. Satu bulan sebelum bulan ramadhan tahun 2019, pengurus mengadakan rapat untuk membahas banjir di masjid. Rapat yang dipimpin oleh bpk Prof.Dr.H. Baso Amang, SE., M.Si, dan sebagai moderator oleh bpk Drs. H. Muktadir Gasba, M.Pd sebagai Notulis Bambang Harimei. Adapun hasil kesepakataan antara lain ; membangun masjid Mardhiyyah secara total Design masjid yang dibuat oleh Ir.H. Abidin Ali, dan sebagai pelakasana H. Bergudi Baco serta di awasi oleh bpk Drs. Kasman Siddik, M.Si dan bpk Drs. Abu bakar San, MAP Setiap awal tarwih dilakukan lelang, hasil lelang digunakan untuk mendanai pembangunan masjid. Hal iini sebagai tradisi yang telah dimiliki oleh pengurus masjid mardhiyyah, Dana yang terkumpul dari masyrakat tidak perlu membutuhkan waktu yang lama dana puluhan juta terkumpul. Dana juga diperoleh dari pemerintah provinsi sulawesi Selatan wakil dan dari Bosowa, PELINDO dan PLN. Belum genap 4 (empat) bulan membangun Indonesia diserang Covid 19, sempat tersendat tapi pembangunan masjid terus berlanjut dan masjid tidak mengadakan sholat fardlu berjama’ah. Masjid selesai di bangun bulan Desember 2020, karena perang melawan covid belum juga usai maka acara peresmian ditunda sampai waktu yang tidak bisa ditentukan. Tahun akhir 2022 Indonesia dinyatakan bersih dari virus covid-19, keadaan masjid masih perlu banyak perbaikan. Pada tanggal 22 September 2024 pengurus Masjid Mardhiyyah diresmikan bpk Ir. H. Moch Ramdhan Pomanto. Dalam peresmian tersebut, Wali Kota menekankan bahwa masjid tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat perekatan sosial dan pendidikan bagi masyarakat sekitar, khususnya anak-anak. Beliau mengajak jamaah untuk mendekatkan anak-anak ke masjid guna membentuk generasi yang saleh dan salehah, sejalan dengan Program Jagai Anakta' yang diinisiasi oleh Pemerintah Kota Makassar. Senada dengan Ibu wali pengurus masjid sudah menyediakan arena permainan anak, tempat wudu bagi anak anak dan ruang belajar al qu’ran bagi anak anak. Pengurus masjid juga meneysdiakan rauang dan waktu ibu ibu untuk mengadakan acara majels taklim. Untuk mendukung kegiatan tersebut di atas, pengurus memperluas area parkir dan memasang alat pengatur ruangan (AC) pada setiap ruangan.
- Jam Operasional -
- Layanan
- Kegiatan Masjid :
- Ibadah- Fiqh- Parenting- Al Quran- Fiqh Perempuan
-
Masjid belum memberikan no rekening
- Kontak Pengurus Lokasi