Dr. H. Muhammadiyah Yunus, M.Pd

"Amal Ibadah di Bulan Sya'ban: Persiapan Menyambut Bulan Suci Ramadhan Bulan Sya’ban merupakan salah satu bulan yang memiliki keutamaan dalam Islam. Posisi bulan Sya'ban berada di antara dua bulan yang agung, yaitu Rajab dan Ramadhan. Dalam bulan ini, umat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak amal ibadah sebagai bentuk persiapan menyambut bulan suci Ramadhan. Rasulullah ﷺ sendiri

memberikan contoh bagaimana beliau memperbanyak ibadah di bulan Sya’ban agar lebih siap secara spiritual dan fisik ketika memasuki bulan Ramadhan. Bulan Sya’ban memiliki keistimewaan tersendiri. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Usamah bin Zaid, ia bertanya kepada Rasulullah ﷺ, “Ya Rasulullah, aku tidak pernah melihat engkau banyak berpuasa seperti di bulan Sya’ban.” Rasulullah ﷺ

menjawab, “Itu adalah bulan yang sering dilupakan oleh manusia, bulan antara Rajab dan Ramadhan. Di dalamnya, amal-amal diangkat kepada Allah, maka aku suka jika amalku diangkat dalam keadaan aku sedang berpuasa.” (HR. An-Nasa’i). Dari hadis ini, kita dapat memahami bahwa Sya’ban adalah bulan persiapan sebelum Ramadhan, di mana amal ibadah kita diperiksa dan dilaporkan kepada Allah. Oleh

karena itu, sangat dianjurkan untuk meningkatkan kualitas ibadah pada bulan ini. Sebagai bulan diangkatnya amal ibadah kita kepada Allah SWT, lalu apa saja yang disunnahkan untuk diamalkan dalam bulan Sya'ban ini? 1. Pertama memperbanyak Puasa Sunnah. Rasulullah SAW. sering berpuasa di bulan Sya’ban lebih banyak dibandingkan bulan lainnya selain Ramadhan. Puasa di bulan ini melatih diri agar

terbiasa dengan puasa wajib di bulan Ramadhan dan menghapus dosa-dosa kecil. Terkhusus kepada mereka yang masih terhutang puasa wajib di tahun sebelumnya, karena berhalangan puasa di bulan Ramadhan yang lalu, inilah kesempatan untuk membayar hutang puasa (Kalla; bahas Bugis/ Makassar). 2. Memperbanyak Istighfar dan Taubat Mumpung masih berada di bulan sebelum Ramadhan, hendaknya kita memperbanyak

istighfar dan bertaubat kepada Allah agar memasuki bulan suci dengan hati yang bersih. Dengan memohon ampun dan taubat kepada Allah SWT, semoga kita dapat memasuki kembali bulan yang suci dengan kesucian hati, kesucian batin dan dosa dosa kita selama setahun ini bisa diampuni oleh Allah SWT. 3. Meningkatkan Kualitas Ibadah Wajib dan Sunnah. Selain puasa, ibadah seperti shalat fardhu dan sunnah,

tilawah Al-Qur’an, serta sedekah sebaiknya diperbanyak. Hal ini membantu kita membangun kebiasaan baik sebelum memasuki bulan Ramadhan. 4. Mempererat Silaturahmi dan Menyelesaikan Hutang Puasa Bulan Sya’ban adalah momen yang tepat untuk meminta maaf, memperbaiki hubungan dengan keluarga dan teman, serta melunasi hutang puasa bagi yang masih memiliki kewajiban dari Ramadhan sebelumnya. 5.

Memanjatkan Doa dan Memohon Keberkahan Ramadhan Salah satu doa yang diajarkan dalam menyambut Ramadhan adalah: “Allahumma barik lana fi Rajab wa Sya’ban wa ballighna Ramadhan.” (“Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban, serta sampaikanlah kami ke bulan Ramadhan.”) Lalu bagaimana persiapan kita dalam menyambut Ramadhan dengan Persiapan yang Matang?. Persiapan menyambut

Ramadhan tidak hanya dilakukan secara spiritual, tetapi juga secara fisik dan mental. Dengan melatih diri melalui ibadah di bulan Sya’ban, kita bisa memasuki Ramadhan dalam kondisi siap. Selain itu, kita juga bisa mulai mempersiapkan diri dengan menata pola makan sehat, menyesuaikan jadwal tidur, serta menyusun target ibadah yang ingin dicapai selama Ramadhan. Bulan Sya’ban adalah kesempatan emas

untuk membersihkan diri sebelum memasuki bulan penuh ampunan. Mari manfaatkan momen ini dengan meningkatkan amal ibadah agar kita dapat menyambut Ramadhan dengan hati yang bersih dan semangat yang tinggi. Bulan Sya’ban bukan hanya sekadar bulan biasa, tetapi bulan yang penuh berkah dan kesempatan untuk meningkatkan amal ibadah. Tidak seorangpun yang bisa menjamin kita akan berjumpa Ramadhan

berikutnya, maka manfaatkanlah kesempatan ini, selagi masih diberi waktu oleh Allah SWT, sebab sungguh sangat rugi mereka yang dipertemukan dengan Ramadhan tetapi masih ada dosanya yang belum terampuni. Wallahu a’lam bish-shawab. Muhammadiyah Yunus (0816254805)"