Iman Firmansyah, S.Sos.I., M.Pd.

""KEPOMPONG RAMADHAN" di 10 Hari Terakhir. Oleh Kang Iman. Ramadhan seringkali dianalogikan seperti sebuah kepompong, satu Fase, dimana umat Muslim menjalani proses penyucian diri, Perbaikan Iman, dan perubahan diri menjadi lebih baik. Pada 10 hari terakhir, fase "kepompong" ini mencapai puncaknya, dalam usaha perbaikan Iman, peningkatan Amal ibadah untuk mendekatkan diri kepada

Allah, dan Perbaikan Akhlak atau Karakter. Seperti proses Metamorfosis sempurna pada ulat bulu yang Menjijikan, berubah menjadi kupu-kupu yang Indah dan dirindukan. di penghujung Bulan yang penuh berkah ini, Umat Muslim masih mendapatkan kesempatan terbaik untuk meningkatkan kualitas ibadah dan berjuang mendapatkan Lailatul Qadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan. Momentum ini bukan sekadar

rutinitas, melainkan kesempatan untuk refleksi, taubat, dan perubahan Nasib diri menjadi lebih baik, dengan Berkah Rahmat dan Ampunan Allah SWT. Namun, tantangannya adalah bagaimana agar terjaga semangat ini hingga akhir. Banyak yang justru mulai kehilangan energi disaat medekati akhir Ramadhan. Oleh karena itu, 10 hari terakhir menuntut kesungguhan dan tekad untuk terus berjuang tetap berada dalam

"kepompong spiritual" ini hingga tiba hari kemenangan, Idulfitri. Jika Ramadhan adalah kepompong, maka Idulfitri adalah saat kita keluar sebagai pribadi yang lebih baik. Baik Imannya, Baik Amal Ibadahnya, dan Baik Akhlaknya. Pertanyaannya, apakah kita benar-benar siap untuk keluar dari "Kepompong Ramadhan" ini seperti "kupu-kupu" yang indah dan dirindukan ?"